Tuesday, May 30, 2006

Tangis darah yang tak merah

Sudahkah cukup tangis itu?

Sudahkah merah darah itu?

Sudahkah Kering liang lahat di serambi mekah itu?

Sudahkah orang-orang egois itu bertanggung jawab?

Hanya duka cita. Hanya belasungkawa. Hanya Tangis derita.

Yang bisa mereka terima.

Ingatlah.

Sampai hari penghabisan.....

Tuhan tidak buta.

Sunday, May 28, 2006

Tangis yang tak berair mata

Terjadi lagi. Satu lagi bencana alam besar terjadi di Indonesia. Tanah Air Merah Putih yang memang sudah merah karena darah dan putih karena lapar ini kembali bersedih. Saat RUU Bencana Alam masih menjadi mainan elite politik di DPR, korban bencana Jogjakarta menangis terisak-isak. Harta, terlebih lagi nyawa yang mereka sayangi, hilang ditelan bumi. Allah SWT ternyata memilki rencana yang lebih baik di Jogja. Entah karena Allah marah atau sayang, kita tidak perlu repot-repot memikirkan. Lebih baik kita pikirkan bagaimana cara membantu korban secara nyata, bukan hanya janji-janji palsu yang diucpakan bibir munafik elite politik. Di tengah-tengah tangisan, ternyata masih banyak orang-orang yang memanfaatkan kejadian ini. Banyak perusahaan yang mengatakan menyumbang dana sebesar "anu" tanpa tahu kapan "anu" bisa dimakan oleh korban.

Gempa Jogja memang memilukan. Tanah SDM IT terbesar di Indonesia ini diguncang gempa bumi Tektonik sebesar 5,9 Skala Richter. Hanya berselang berapa menit dari gempa, kepanikan melanda warga Jogja. "TSUNAMI! TSUNAMI" teriakan-teriakan tanpa sumber inilah yang membuat mereka lebih panik. Proses evakuasi semakin lambat karena teriakan-teriakan ini. Korban tewas yang mencapai 2900-an hingga saat ini hanya bisa berharap. Berharap pemerintah yang mereka pilih, bisa memberikan kehidupan yang layak bagi saudara-saudara mereka yang masih hidup. Mereka juga meminta doa kita. Paling tidak agar mereka mendapatkan ketenangan di alam baka.

Tibalah malam yang gelap. Malam yang harus mereka jalani di tenda-tenda pengungsian. Ratusan wartawan media cetak dan elektoronik berkumpul di tenda mereka. Lebih banyak lagi elite politik yang datang. Presiden, anggota DPR, menteri, pengusaha, dan banyak orang-orang "hebat" lainnya. Mereka semua membawa janji-janji. Janji yang entah mereka bisa tepati atau tidak. Terbayang wajah korban Tsunami yang sampai saat ini terbengkalai hidupnya. Janji-janji yang mereka ingat ternyata hanya kata-kata yang ditulis juru bicara semata.

Ya Allah.........maafkanlah dosa-dosa saudara-saudara kami yang meninggal. Bukalah pintu surgaMu ya Allah. Dan berikanlah kekuatan dan ketabahan untuk menjalani hidup bagi saudara kami yang bertahan. Berikanlah mereka rizkiMu yang halal. Berikan jalan yang tepat bagi pemerintah untuk menangani mereka. Ya Allah, sesungguhnya Engkaulah pencipta kami semua. Maka pada Engkaulah kami kembali ya Allah.

Inna Lillahi Wa Inna Illahi Rojji'un, semoga arwah mereka semua diterima oleh Allah SWT dan diberikan tempat yang lapang.

Friday, May 26, 2006

I'm Back!!!

Akhirnya.....gw bisa nulis lagi di blog ini....hiks...hiks..hiks...jadi begini ceritanya.....kan kemaren itu banyak petir...nah gw yang internetan masih pake dial-up ini, terkena dampak petir yang benar-benar dashyat, yaitu modem gw gosong. Masalahnya, gw tuh sekarang lagi bokek sebokeknya umat, jadi gak bisa online untuk beberapa ahri sampe akhirnya terkumpullah uang dari jajan gw setiap hari (ayo tebak berapa uang jajan gw???).

Sebenernya sih banyak yang pengen gw komentarin dan ceritain, tapi berhubung sekarang topik yang mau gw angkat itu udah basi, jadi gw putusin untuk sekedar ngomong2 kosong aja....

Hari minggu tanggal 21 Mei yang lalu, istri Bambang Tri Hatmodjo, Halimah dan kedua anaknya menyerbu ke rumah istri kedua Bambang, Mayangsari. Akhirnya, setelah beberapa bulan isu Mayangsari tertelan waktu tanpa ada konfirmasi sikap Halimah, terjadi juga insiden yang mengagetkan ini. Mungkin, pertanyaan yang paling banyak terpikirkan di otak orang-orang adalah "kok baru sekarang?" karena toh isu Bambang - Mayang ini sudah menjadi topik "panas" dari beberapa tahun yang lalu. Buktinya, beberapa hari ini semua infotainment menayangkan rekaman pernyataan Mayangsari 2 tahun lalu yang menyatakan akan memberikan 1 Milyar rupiah bagi penulis artikel di sebuah koran yang mengatakan Mayangsari diusir dari rumahnya oleh Halimah, istri Bambang Tri Hatmodjo. Terus terang, menurut gw sikap Halimah ini sangat manusiawi. Walau gw laki-laki, tapi gw sangat mengerti kok karena gw ini deket banget sama nyokap gw, jadi kalo gw ngebayangin nyokap gw jadi kayak Halimah gitu, mungkin gw gak cuma akan mukul bokap gw kayak Panji, tapi juga ngebakar rumah itu dengan bantuan FPI.hehehe.

Dari insiden "minggu berdarah" ini, terkuaklah suatu fakta yang mengejutkan. Ternyata, rumah yang didiami Mayangsari di kawasan Simprug Golf Jakarta, merupakan milik Halimah!!! Wow, kalo gw jadi Mayangsari, mending gw pindah deh ke kutub utara. Ya iyalah....namanya rumah bukan punya kita kok kita tinggalin. Gak punya malu kali ya. Sementara itu, Halimah beserta kedua anaknya diperiksa di kantor polisi selama 12 jam dan setelah itu dinyatakan sebagai tersangka. Untuk yang ini gw no comment deh. Gw percaya aja sama polisi kalo yang ini.

Tapi, yang paling mengejutkan mungkin, gw dapet berita dari salah satu temen gw yang namanya gak boleh disebut, kalo Panji, anak dari Bambang Tri Hatmodjo, telah ditembak oleh Bambang saat terjadi pertengkaran hebat. Berita ini gw terima rabu malam. Temen gw itu bilang, Panji baru aja ditembak sama Bambang 10 menit yang lalu. Gitu katanya. Gw yang kaget langsung bilang. "Hah? Mati gak?" dan emen gw jawab "gak tahu....entar dikasih tahu lagi kalo udah ada berita terbaru". Dan berita terakhir yang gw dapet, Panji baik-baik saja hanya mendapakan luka tembak dan dirawat di RSPP Jakarta. Walau tidak ada infotainment yang "berani" memberitakan berita penting ini, kemarin di Insert, sebuah infotainment milik Trans TV, Nia Ramadhani entah sengaja atau tidak bilang begini, "eh, kalo yang penembakan itu, aku juga baru tahu, tapi aku gak bisa ngomentarin apa-apa". See? Gw juga dapet berita dari temen gw, bahwa insiden penembakan ini cuma boleh diberitakan sebagai "pertengkaran hebat". Kenapa yah??? Tanyaken. Apa.

Sunday, May 21, 2006

Gw kurang konsisten?

Pertanyaan ini sejujurnya sudah lama mampir di benak gw selama ini. Selama gw nulis di blog ini, ada beberapa pembaca yang tiba-tiba muncul di beberapa artikel dengan topik yang disukai mereka. Ini membuat gw sedikit bingung karena setiap satu hari gw buka blog ini, pasti hit counter mencatat ada kenaikan jumlah pengunjung. Tapi anehnya lagi, kenaikan jumlah pengunjung ini tidak menciptakan kenaikan jumlah komentar di Shout Box. What's wrong with this? Waktu gw nanya ke orang-orang yang lebih pintar dari gw, yaitu beberapa blogger di komunitas blogger yang gw ikuti, mereka bilang kalo gw mungkin kurang konsisten dalam mengupdate blog gw dan kurang konsisten juga dalam memilih topik. Oke, that's it? Apa hanya itu kekurangan gw? "Alah....cuma segitu aja kok" itu pikiran gw waktu itu. Tapi anehnya, di setiap artikel mengenai bagamana cara menjadi blogger yang baik, selalu diertakan "Konsisten dalam memilih topik dan hari peng-updatean agar pembaca blog tidak lari". Sampe sekarang gw gak pernah ngerti poin ini. Sejujurnya, gw gak ngerti karena gw itu orangnya rela menunggu. Setiap blog yang gw suka tulisannya, (semua yg gw link) pasti gw cek terus setiap gw ngecek blog ini. Jujur, memang kadang-kadang gw suka cuma ngebaca aja tanpa meninggalkan komentar, tapi GW GAK PERNAH KABUR dan GW GAK PERNAH KABUR.

Maka itu, hari ini gw bertanya kepada pembaca semua, apakah gw kurang konsisten? Apa gw harus megumumkan hari update gw? Karena gw sayang banget sama lo semua, dan gw menganggap lo udah kayak "my man" bagi gw. Ok? Ok? Kalo ok, tolong jawab segera.

Monday, May 15, 2006

Benar? Atau Salah?

Akhirnya.....gw bisa ngerasain juga yang namanya libur panjang. Merelaksasikan pikiran gw yang selama ini pening mikirin hal-hal yang sebenarnya diluar jangkauan gw. Gw libur dari kamis sampe kamis gitu loh!!! Tapi emang sih...kondisi negara ini emang gak memungkinkan gw untuk beristirahat karena gw ini tipe orang yang gak bisa menolak masalah. Setiap nonton berita, setiap baca koran, gw pasti selalu merenung abis itu. Gak tahu kenapa. Lucunya, kadang gw sadar sendiri kalo kelakukan gw tu aneh. Jadilah gw geleng2 kepala kayak sapi kutuan ^_^.

Walau gw ini orang yang gak bisa menolak masalah, kadang gw sendiri berusaha menolak masalah. Sampe nyokap gw pernah bilang, "ya ngapain sih pusing-pusing mikirin negara? Masalah kita aja banyak" dan gw cuma bisa senyum-senyum gak keruan sambil mikir, "bener juga ya". Tapi beberapa menit setelah itu ada Liputan 6 yang memberitakan soal gunung Merapi, dan berulang lagilah kebiasaan yang gw gak tahu bagus atau jelek.

Jujur, gw kadang kewalahan sama kelakukan gw sendiri. Kadang, kita sebagai manusia sulit untuk bertanya pada diri kita sendiri, "apa yang saya lakukan ini benar?" dan "apa yang saya lakukan ini salah?". Karena pertanyaan-pertanyaan itu, menurut teman gw setidaknya, cuma ada dalam benak seorang pengecut yang tidak percaya sama dirinya sendiri. Sayangnya, temen gw itu gak sadar kalo yang gw tanyain ke dia itu adalah cerita ghidup gw sendiri. Setiap gw habis melakukan sesuatu, gw pasti merenung. Beda dengan pendapat teman gw, nyokap gw yang paling sering gw mintain pendapat malah bilang sikap gw itu bagus karena gw berarti selalu mengintospeksi diri sehingga Insya Allah mengindarkan gw dari hal-hal yang negatif. Yah....sama pendapat yang satu ini gw juga masih fifty-fifty...soalnya gw juga gak selalu bener gara-gara renungan itu....karena gw berpikir kalau sehebat apapun gw mengintrospeksi diri, tetap saja sang Khaliq yang bisa menilai gw. Dari situ timbul pertanyaan, "bisakah seorang Gagah P. Arifianto menilai pribadi Gagah P. Arifianto?". Jawabannya, Tidak dengan huruf "T" besar. Karena sekali lagi, gw gak mungkinlah menilai diri gw se-obyektif Allah SWT menilai diri gw karena gw ini cuma manusia biasa. Gimana menurut lo? Sikap gw ini salah atau benar?

Saturday, May 13, 2006

No Comment deh pak!

Judul diatas bener-bener omongan gw waktu ngedenger pidato SBY tadi pagi. Ke-anti klimaks-an yang dibuat oleh SBY benar-benar tepat sekali menembak perasaan gw. Kata-kata SBY yaitu akan "mengendapkan" kasus Soeharto sampai ditemukan saat yang tepat membuat gw mengacungkan jempol untuk SBY. Gw sadar bener bahwa sebagai presiden, SBY tentu sulit unutk memuaskan keinginan setiap orang. Tapi paling tidak, paling tidak SBY harus bisa mengakomodir keinginan-keinginan keluarga orang-orang yang di"hilang"kan Soeharto. Berapa banyak aktivis politik yang "hilang"? Berapa banyak mahasiswa yang tewas tanpa jejak? Berapa banyak orang tercinta yang menangis hari ini, dimana sudah menjadi hari pengutukan Soeharto. Ini bukan candaan. Gw rasanya cukup tersulut api emosi waktu gw sadar kal9o hari ini 13 Mei, hari dimana beberapa mahasiswa Trisakti tertembak. Apa pemerintah mewajibkan rakyatnya mengibarkan bendera setengah tiang hari ini? Tidak. Apa pemerintah menyatakan beberapa mahasiswa yang tewas itu sebagai pahlawan? Huh. Capek. Mending gw istitarat dulu deh daripada gw mati konyol mikirin negara....

Monday, May 8, 2006

Jusuf Kalla dilaporin ke polisi?

Jusuf Kalla dilaporin ke polisi?Barusan aja cek www.tempointeraktif.com dan menemukan berita kalo Jusuf Kalla diadukan ke polisi. Jusuf Kalla diadukan karena dianggap melanggar KUHP pasal 406 jo 375 mengenai pernyataan yang memicu perusakan. Hah? Kok bisa gini? Siapa yang ngaduin? Ternyata yang ngaduin itu Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam- Majelis Penyelamat Organisasi (PB HMI – MPO). Yang mengadukan sendiri namanya Ilham Munajat, yang menjabart sebagai SekJen PB HMI - MPO. Ilham mengadukan Jusuf Kalla karena Jusuf Kalla dianggap telah memprovokasi buruh untuk melakukan aksi demonstrasi yang berakhir aksi anarkisme di depan gedung DPR. Menurut Ilham, pernyataan Jusuf Kalla pada tanggal 2 Mei 2006 di beberapa media telah menimbulkan kemarahan buruh dan menyebabkan aksi anarkis. Sehingga, buruh yang sebenarnya sudah melakukan aksi damai pada tanggal 1 Mei menjadi lebih beringas dan melakukan aksi anarkis di depan gedung DPR pada tanggal 3 Mei. Membaca berita disini, gw jadi kaget banget dan mulut gw sempet ternganga sebentar. Kenapa? Karena gw sudah lama membayang-bayangkan seseorang yang berani mengadukan pemerintah ke polisi. Seseorang yang berani melawan arus dan membuat pemerintah sadar akan kesalahannya. Tapi, gw gak mau langsung berpihak ke PB HMI dulu, karena gw juga takut kalau aksi revolusioner ini cuma merupakan propaganda politik dengan agenda tersembunyi yang sudah dirancang dengan sempurna.
Oke, mari kita positive thinking. PB HMI mungkin bermaksud baik untuk memulai menyadarkan rakyat bahwa pemerintah bukan tuhan. Pemerintah juga bisa kita tuntut. Tapi, gw juga masih belum percaya sama kalimat ini. Teorinya, pemerintah memang bukan tuhan. Prakteknya, orang-orang yang berkuasa di Indonesia memang masih cenderung menggunakan kekuasaannya untuk melindungi dirinya sendiri. Bagir Manan yang memperpanjang masa pensiunnya sendiri sudah menjadi bukti nyata akan hal itu. Sementara itu banyak kepala daerah yang memperkaya diri sendiri dengan membuat peraturan-peraturan yang menguntungkan mereka dan keluarga mereka. Kesimpulannya, pemerintah tetap bukan tuhan. Ternyata, di negeri yang sudah aneh ini, rakyat masih dimungkinkan menuntut pemerintah apabila dinilai menzholimi rakyat. Walau akhirnya kalah karena toh kita kalah kasta dan uang (yang mana sangat dibutuhkan di Indonesia), setidaknya kita sudah melakukan aksi revolusioner, aksi yang kita kira bisa membuat perubahan berarti dan menambah kesadaran hukum & politik di negeri ini. Keep fighting!!!

Blogwalking lagi...dan daftarin Yati (berima loh)

3 hari ini jadi hari yang cukup monoton buat gw, karena dihabiskan dengan aktivitas biasa, ditambah blogwalking. Yah, semoga aja dengan gw rajin blogwalking emen gw nambah banyak. DI rumah juga gak ada kejadian apa-apa. paling-paling cuma kakak gw yang tiba2 aja jadi orang paling nyebelin sedunia. Yah, emang sih dia lagi pusing menjelang perpisahan anak kelas 3 dan dia dipilih jadi MC (Master of Ceremony). Kenapa dia dipilih jadi MC? Jawabannya adalah dia itu pinter banget bahasa Inggris dan sekolah ingin membuat acara perpisahan dengan multi-bilingual (ciee....kyk Meteor Garden aja), alhasil, kakak gw dipilih jadi MC. Nah....kakak gw ini (as you may know), orangnya moody abis kalo lg stress.jadi dia dengan sukses membuat orang-orang di sebelahnya gak nyaman.

Terus...kemaren gw dikirimin e-mail sama IMB (Indonesian Muslim Blogger) kl sekarang pendaftaran Indonesian Blog Awards 2006 sudah dibuka. Sedikit aneh jg...karena setahu gw penghargaan-penghargaan buat blog & website di luar negeri itu bukan kita yang ngedaftarin...tp jurinya yang nyalonin. Tp, gak pa2 lah...mungkin panitianya bingung mo nyalonin yang mana. BTW, kemaren gw kan chatting sama mbak Yati...dan dia ternyata belom tahu kalo ada Indonesian Blog Awards 2006, jadi gw kasih tahu dan dia bingung gimana caranya bikin capture-an blognya. Katanya sih di gaptek gitu (masa sih???). So, dia minta gw ajarin dia, tp karena emang prosesnya jd (sangat) berbelit-belit, akhirnya yang bikin capture-an blognya gw. Well....gw aja kerepotan...karena panitia IBA2006 mengharuskan capture file sizenya dibawah 25 KB. Gila aja tuh...kalo pake JPG bisa ancur kualitasnya...jd akhirnya pake .gif dan berhasil sih....(duh kok mendadak gw jadi boring nulisnya). Oh ya, mbak Yati gak mau ngasih tahu gw dia kerja dimana (hiks...hiks...hiks...padahal kan gw bukan orang FPI...). Dimana sih mbak??? Curious nih...tp kalo ngelihat dari posting-postingnya mbak Yati sih kayaknya dia wartawan (bner gak tebakannya?).

Juga, ada sedikit kemajuan dalam perkembangan demonstrasi di Indonesia. Demonstrasi PKS yang massanya sudah mencapai puluhan ribu berlangsung damai. Demonstrasi menuntut pemerintah menggalang batuan untuk Palestina ini (sejujurnya, gw sendiri kurang ngarti sama demonya) berjalan tanpa aksi anarkis dan tenang. Nah...inilah yang harus diconotoh ormas-ormas Islam lainnya, yang cuma bisa memprovokasi massanya dengan kata "BAKAR!!!" yang bahkan tidak mengerti apa itu Demokrasi. Juga untuk orang-orang yang menganggap demokrasi di Indonesia adalah demokrasi mayoritas! Go To Hell, you idiot!!!

Sunday, May 7, 2006

Kalau gw anaknya SBY....

Sori....karena skarang sibuk di skul....jadi mungkin gak online dulu..nah karena itu ni ada artikel yg gw bikin..sekitar 3 minggu yg lalu lah...semoga bisa jd pelipur lara buat pembaca semua...


Gw bakal minta bokap gw murahin internet sampe Rp. 40000 unlimited bulanan
Gw bakal minta bokap gw membangun IIX (Indonesian Internet Exchange) di setiap kota
Gw bakal minta bokap gw memecat tengkulak-tengkulak yg nyamar jadi pelayan bangsa
Gw bakal minta bokap gw mengadakan polling seluruh bangsa untuk mengambil keputusan, bukannya meminta konsultasi sama politisi-politisi yang haus tunjangan itu
Gw bakal minta bokap gw membubarkan DPR dan membuat majelis rakyat di setiap RT
Gw bakal minta bokap gw memfokuskan bangsa ini pada usaha kecil dan menengah dulu supaya rakyatnya merasakan kaya.
Gw bakal minta bokap gw setiap seminggu sekali naik kereta kelas ekonomi tanpa ada paspampres, supaya dia bisa melihat betapa najiznya keadaan kereta saat ini

Thursday, May 4, 2006

Kok gitu sih......

Judul diatas jadi satu-satunya kata-kata yang keluar dari mulut nyokap, bokap, kakak gw, dan gw. Rasanya kaget sekali melihat breaking news Metro TV sekitar jam 2 siang tadi. Akhirnya, demo buruh yang sudah dipuji-puji karena pada tanggal 1 Mei kemarin, yang justru merupakan demonstrasi utama, yang disebut juga sebagai May Day, sama sekali tidak ada aksi anarkis. Cukup kaget dan rasanya trauma terhadap kerusuhan 1998 terulang kembali. Saat 1998, gw masih 8 tahun, tapi lo gak bisa bayangin gimana traumanya gw saat itu. Kerusuhan Mei 1998 jadi sebuah momentum "penyadarn diri" gw dari lagu-lagu kebangsaan dan perjuangan, dan berbagai pujian terhadap bangsa ini ke kenyataan yang sebenarnya yaitu sebuah bangsa yang menjadi sarang KKN (Korupsi Kolusi & Nepotisme). Rasanya sudah capek melihat aksi2 anrkis yang dilakukan oleh orang2 yang dulu pernah menjadi korban anarkisme pada masa2 Orde Baru dulu. Mereka tidak sadar bahwa untuk membangun pagar jalan tol yang harganya ratusan juta itu diperlukan keringat mereka! Berapa banyak uang yang dipotong dari pajak penghasilan, yang justru merupakan keringat mereka, dihancurkan hanya karena emosi sesaat yang tidak menghasilkan apa-apa. Bukan, bukan berarti gw ini pro pemerintah, justru gw menilai pemerintah juga kurang baik merespon aksi2 buruh selama ini. Pemerintah hanya bisa menghujat saat anarki, dan memuji saat damai. Sampai saat ini, kata demokrasi masih diartikan sebagai, "biasalah itu namanya juga demokrasi, ya ada pro kontra lah!" tanpa ada keingin tahuan kenapa masih ada orang yang kontra kalau peraturan ini sudah begitu baiknya? Jangan hanya bisa mengatakan, "biasalah yang namanya perbedaan pendapat!" tapi akhirnya peraturan yang kontroversial ini laju2 aja. Gw juga capeeeeeek banget ngelihat orang ngomong, "kalau dalam demokrasi itu yang mayoritas lebih dipentingkan". Kelihatan kan begonya? Apa mereka gak sadar kalo sampe saat ini mayoritas penduduk Indonesia ini masih belum sadar hukum dan pendidikan, jadi ya bisa dibilang yang mayoritas itu belum tentu benar (ingat lo belum tentu benar, bukannya gak benar). Kembali ke topik awal, rasa-rasanya buruh bisa lebih pintar menyikapi revisi UU Tenaga Kerja no 13 ini. Tentunya dengan sikap DPR (duh gw lupa komisi brp) yang menyatakan tidak akan mau membahas revisi ini sudah bisa menjadi jaminan, paling tidak sampai revisi UU ini diajukan pemerintah ke DPR nanti. Pegang saja omongan DPR, kalo mereka bohong, BARU ANCURIN ITU PAGERNYA! Jangan sekarang saat DPR masih pro ke buruh malah pagernya diancurin.....

Gw juga melihat arah-arah Indonesia menuju era yang paling gelap yang pernah dirasakan oleh Indonesia. Kenapa? Karena saat ini sudah sangat subur ormas-ormas separatis (that's how i call it) yang terus mengumandangkan suara-suara lantang tanpa mau tahu ada yang gak setuju. Tiap ada yang gak setuju, langsung diberangus! Gw melihat ormas2 seperti ini akan SEMAKIN BANYAK mengikuti perkembangan respon polisi yang terkesan diam2 saja tanpa ada respon lebih jauh. Aksi penyerbuan ke rumah Ratna Sarumpaet dan karaoke Vizta milik Inul Daratista bisa menjadi contoh nyata. Kata-kata ketua FBR (Forum Betawi Rempug) yang mengatakan "kalau tidak mau minta maaf kita akan usir dari jakarta!" dia juga mengatakan, "kami sebagai warga pribumi disini merasa tersinggung dengan adanya aksi2 yang kami anggap melanggar norma agama Islam". Padahal, kata "pribumi" sudah tidak relevan dengan adanya perkembangan zaman, internet, dan terlebih lagi, masa-masa globalisasi. Gw kemaren juga inget nonton acara Today's Dialogue dimana Ratna Sarumpaet berdebat dengan ketua FBR. Ketua FBR sempat meneriakkan "APA? NGAKU-NGAKU BETAWI! NGAKU-NGAKU MUALAF! GAK ADA TUH NAMA SARUMPAET ORANG BETAWI! ORANG BETAWI MANA ADA NAMANYA SARUMPAET! KALO MUALAF YA....."(suara mengecil karena ada balasan dari Ratna S.) "Suami saya....iyu orang betawi...campur Arab, malah saya denger anda bukan orang betawi." dan dibalas lagi dengan berteriak lantang dengan logat kampung, "SAYA ORANG BETAWI ASLI!!!! DAN ORANG BETAWI ITU SEMUANYA MUSLIM!!! GA ADA YANG AGAMA LAIN!!!" dah segitu aja dulu, soalnya ntar emosi gw naik. Nah, terlepas dari kontroversi RUU APP, sebaiknya kita sebagai umat muslim tidak mengumbar-umbar emosi seperti itu, terlebih lagi sang ketua FBR sudah menyentuh SARA (Suku Agama Ras dan Antar golongan) yang dilarang keras ditampilkan di televisi. Juga saat acara berakhir, terlihat si ketua FBR tidak mau bersalaman dengan Ratna S. dan hanya bersalaman dengan Mutia Hafidz, si pembawa acara. Padahal, di islam diajarkan untuk selalu mementingkan silaturahmi bahkan dengan orang jahat sekalipun. Oh ya, masih ingat kan tahun 1998, saat orang2 yang mengaku pribumi jakarta membakar2 aset milik orang2 cina dan orang2 yang dianggap bukan orang pribumi. Ada apa ini? Apa kita mau kembali lagi ke era pribumi dan non-pribumi? Ingat! Ini sudah tahun 2006! Dan indonesia masih jalan di tempat! Masih tidak bisa memfokuskan diri dan masih banyak orang2 miskin! Padahal kalau orang2 FBR yang sering berdemo dan sweeping membatalkan aksi mereka dan mengamalkan uang jalan, makan dan lain-lain ke orang miskin mungkin lebih baik daripada berkoar-koar memperlihatkan kebodohan dan kemunafikan yang sebenarnya tidak perlu.

Wednesday, May 3, 2006

Hahahahahahahahahahahahahaha


Kenapa judul artikel kali ini Hahahahahahahahahahahahahaha ? Jawabannya karena belum habis tawa gw terhadap hal-hal yang terjadi beberapa hari ini. Mulai dari berhasilnya Chris Vermuelen dari tim Suzuki Moto GP start dari pole position (posisi 1), lalu kakak gw yg nerima telpon dari "secret admirer". Oke, emang sih, ada banyak sekali kejadian yang gak relevan dengan judul artikel kali ini, seperti meninggalnya Pramoedya Ananta Toer, pernyataan keras FBR dan peneyrbuan FBR ke rumah Inul Daratista, lalu juga kembalinya pengungsi Merapi ke rumah hanya karena menurut mereka Merapi tidak akan meletus. Tapi, bukan hidup di Indonesia namanya kalau tidak akrab dengan yang namanya kesedihan. Jadi, gw cuma akan membahas hal-hal yang langka ditemui di Indonesia, yaitu kegembiraan.

HOREEEE!!!!! Akhirnya, setelah tahun-tahun kering dari aksi revolusioner, tim Suzuki Moto GP menggebrak kebiasaan dengan mencetak pole position di sirkuit Istanbul Park, Turki hari minggu (30/04/2006) kemarin. Walau berakhir cukup menyedihkan, karena akhirnya Chris cuma bisa finish di posisi tujuh setelah berjuang keras memacu Suzuki GSV -R nya. Tapi mungkin yang paling menyedihkan karena John Hopkins yang sempat mencuat ke posisi 2 dan berjuang keras menahan gempuran Casey Stoner dan kawan-kawan, akhirnya jatuh ke posisi belakang perlahan-lahan karena ban belakangnya tidak menggigit aspal dengan sempurna. Yah, memang cukup menyedihkan dan belum bisa dibilang prestasi, tapi untuk tim Suzuki yang sudah 3 tahun miskin gelar dan poin, ini saja sudah sebuah kejutan. Gw, mungkin memang bisa dipanggil pendukung Suzuki sejati (cieee...geer banget gw). Soalnya, gw sudah 2 tahun mengikuti kiprah tim Suzuki Moto GP di ajang paling top kendaraan roda dua itu. Still, hati gw setiap minggu menjerit (duilee..puitis banget) karena harus menghadapi celotehan bokap yang terus2an bilang, "suzuki payah ya?" seratus kali. Kemaren sepertinya bokap gw sempet kaget juga, melihat aksi John Hopkins yang asli dramatis banget menahan gempuran Casey Stoner. GW waktu itu sumringaaaah abis karena emang di lap-lap awal Suzuki tuh kelihatan gagah banget kayak nama gw gitu (hahahahahaha).

Kejadian kedua mungkin sama sekali gak nyambung dengan kejadian pertama, yaitu kakak gw di SMS sama seorang "secret admirer". Emang sih, kakak gw belakangan terkenal di sekolahnya karena kakak gw ini bahasa Inggrisnya sangat bagus, cantik, walau sedikit chubby (that's how i call her). Gw berharap, semoga aja kakak gw akhirnya punya pacar, karena sekarang ini dia lagi deket sama satu cowok, namanya Rio, yah, kalo mau diomongin asal-usulnya nih cowok agak2 panjang juga dan lucu....tp gw ceritain juga deh. Jadi, kakak gw itu dulu waktu kelas 1 SMA (sekarang kelas 2 SMA), pernah ikut ekskul band, dan dia jadi vokalisnya. Nah, karena emang pemain bandnya masih pemula, jadi kakak gw agak kesulitan menyesuaikan nada sama bandnya. Alhasil, kakak gw yg emang moody abis jd bete' dan duduk kesel di pinggir ruangan (ini jg menurut cerita dia). Waktu itu, ada cowok yang ikutan duduk di sampingnya. Cuma agak jauhan gitu sih. Si cowok ini duduk sambil makan wafer. Terus si cowok ini menawarkan wafer "Tango" itu sama kakak gw. Oke deh ini rekaman dialognya :

si cowok misterius : Mau wafer gak?
kakak gw : Gak. Makasih
si cowok misterius : Ayo deh...ambil aja
kakak gw : Gak. MAKASIH.
si cowok misterius : ayo deh...ambil aja (sambil menyodor-nyodorkan wafernya ke kakak gw)
kakak gw : GAK. MAKASIH (muka dilipet sebelas kaya' anjing laut mo berak)....(eh gw kan gak tahu muka anjing laut kalo berak gimana)
si cowok misterius : ayolah....ambil aja (masih terus menyodorkan wafer, malah wafernya diteken2 ke tangan kakak gw)
kakak gw : (mengambil wafer dari tangan si cowok dengan kasar, abis itu dia jalan ke tempat sampah dalam ruangan terus dibuang deh wafernya)

HAHAHAHAHAHAHAHA.................gimana? Lucu gak? Kalo ada yang bilang gak lucu berarti lo harus ke psikolog karena ada kerusakan di otak anda! BTW, setelah tragedi wafer itu (gw manggilnya begitu), kakak gw gak ketemu2 lagi sama ini cowok sampe waktu mau masuk ke kelas yang baru tahun lalu, nah waktu itu si "Rio" ini kenalan lagi sama kakak gw. Kakak gw waktu itu masih terus2an bilang ke gw kalo cowok ini orangnya nyebelin dan gak mungkinlah kakak gw bisa ngobrol. Apalagi jadian!!!! TAPI TERNYATA.............KENYATAANNYA SEBALIKNYA!!! Kakak gw sekarang malah kalo ada apa2 curhat terus sama si "Rio" ini. Malahan, kakak gw sekarang kalo nyeritain tentang Rio matanya selalu bersinar2...hahahaha belum abis2 tawa gw sama kakak gw yang masih "lugu" banget sama cowok. Hehehe



BTW, soal "secret admirer" ini, udah tahu kan siapa orangnya?

Monday, May 1, 2006

Jeruk Kok Makan Jeruk?

Lucu juga membaca news ticker Metro TV Sabtu pagi tadi. Disitu dituilis, Presiden Amerika Serikat, Goerge W.

Bush mengatakan kalau Kim Jong Il, Presiden Korea Utara sebagai orang yang "tidak berhati nurani". Hujatan

itu dikatakan Bush saat dia menemui orang tua dari orang-orang yang disandera agen Korea Utara. Yah,

bukannya gw memihak Korea Utara, tapi apakah Mr. Bush tidak ingat nyawa-nyawa tak berdosa yang

dibunuhnya di Iraq dan Afghanistan? Apa dia juga tidak ingat jiwa-jiwa yang menderita di penjara teluk

Guantanamo? Yang dilakukan Bush dengan alasan perang melawan terorisme menurut gw setali tiga uang

dengan apa yang dilakukan oleh Kim Jong Il. Walau memang ada gosip kalau pemerintah Korea Utara

melakukan tindakan brain washing atas korban-korbannya, tapi siapa yang bisa membuktikan kalau Amerika

tidak melakukan hal yang sama?

Sepertinya itu juga yang terjadi di Indonesia saat ini. Kelompok-kelompok yang membawa nama Islam

menghujat dan menganggap orang-orang yang menolak RUU APP sebagai setan, dan lain-lain. Padahal,

mereka juga sesama manusia yang tidak lepas dari kesalahan. Siapa tahu nanti malah orang-orang yang

mendukung RUU APP itu yang masuk neraka? Siapa tahu kalau ternyata penilaian Allah SWT berbalik daripada

penilaian kita? Maka itu, daripada kia ribut-ribut menggalang massa untuk melakukan aksi anarkis, lebih baik

kita pulang ke rumah, berdzikir sambil introspeksi apa yang kurang dari diri kita dan apa yang lebih sehingga

harus diajarkan. Semakin banyaknya front-front yang aneh-aneh di Indonesia semakin menguatkan kalau

orang Indonesia memang belum siap untuk berdemokrasi. Orang Indonesia masih memiliki pola pikir lama

bahwa kalau ada yang beda pendapatnya dengan saya, orang itu harus saya singkirkan. Jadi apa bedanya

dengan orang-orang di Cendana yang kita panggil otoriter? Apa bedanya dengan orang-orang di Amerika

Serikat yang kita panggil setan?

Setiap air mata yang jatuh,
Merupakan air mata MANUSIA
Setiap darah yang tertetes,
Merupakan darah MANUSIA
Setiap air ludah yang terciprat,
memberikan keharusan.

Keharusan untuk bertanya kembali kepada diri sendiri.
Apa yang saya katakan ini benar?

-------------------------------------------------------------------------
Selamat jalan kepada Om Pramoedya yang sudah meninggal kemarin.
Buah pikiran anda akan terus dikenang oleh orang yang mendukung maupun menolak!