Tuesday, August 8, 2006

Berhentilah menyakiti hati rakyat, please...

Hari ini, untuk yang kesekian kalinya gw sedih jadi orang
Indonesia. Gw sedih tinggal di negara yang selalu mengejar
target tinggi tapi gak sadar kapasitas dirinya sendiri untuk
mengejar target tersebut.

Mulai dari target mengundang investor ramai-ramai berinvestasi
di Indonesia, padahal infrastruktur pendukung macam jalan raya dan jalan tol masih bolong-bolong gak keruan. Kondisi itu bisa dilihat di Lintas Timur, Lintas Utara, atau lintas apapun di Sumatera. Begitu juga di Pantura yang tiap tahun dibenerin mulu,
tapi benernya cuma 1 bulan abis itu rusak lagi. Jadi, gimana investor mau dateng?

Sementara di istana wakil presiden, duduk tenang seorang pengusaha sekaligus penguasa yang entah mengapa, seperti tutup mata, telinga dan hati melihat kondisi Indonesia saat ini. Setiap pidatonya selalu menggambarkan Indonesia yang hangat, indah, kaya, welcome,
pokoknya bagus. Setiap ada hal buruk terjadi di Indonesia, dia tidak pernah menganggap itu kesalahan pemerintah. Dia selalu menyalahkan pihak lain.

Terbukti, saat UN (Ujian Nasiional) tahun 2006 yang memalukan, dimana banyak siswa SMU/SMP yang tidak lulus padahal sudah lulus ujian masuk universitas, Kalla menyebut siswa yang tidak lulus sebagai orang yang "malas" dan kalau dibiarkan ikut ujian susulan, negara akan hancur karena dipenuhi orang-orang "malas".

Wow, sayangnya Mr. Kalla tidak sadar, kalau di negara yang sudah belum hancur ini, bukan saja dipenuhi orang malas, tapi juga dipenuhi pengangguran yang berhasil lulus UN. Apa
berarti mereka malas? Kalau tidak lalu mengapa mereka tidak bekerja? Siapa yang mau disalahkan?

Mr. kalla juga sepertinya lupa kalau Indonesia juga dipenuhi sekolah-sekolah yang rusak, tingkat kemiskinan yang tinggi juga menyebabkan siswa-siswa itu tidak bisa membeli buku pelajaran.
Apa mereka malas?

Lalu hari ini, hari ini kembali Mr. Kalla menyakiti hati rakyatnya. Hati rakyat yang sudah memilihnya, dengan mengatakan pendidikan Indonesia ketinggalan tiga tahun dari tiga negara
tetangga kita, yaitu Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Berikut kutipan dari detik.com

"Menurut Jusuf Kalla, Malaysia, Singapura dan Filipina ternyata
ujian Matematika untuk tingkat SLTA di Indonesia dipakai untuk
SLTP di negara itu. "Jadi kita ketinggalan 3 tahun. Apakah kita
dilahirkan untuk bodoh? Saya kira tidak. Banyak anak-anak kita
yang juara dunia. Kalau tidak mau seperti sekarang, orang
pintahr dan orang kurang pintar bedanya hanya satu, yaitu
belajar. Kita harus tegas dalam pendidikan. Yang lulus ya lulus,
kalau tidak ya tidak." jelasnya."

Sudah cukup? Ternyata belum. Jusuf Kalla ternyata masih ingin mengumbar penyakit amnesianya didepan media...jadi dia ngomong begini :

"Kalau tahun ini nilai kelulusannya 4,5, saya minta tahun depan
menjadi 5. Berguguran lagi tidak apa-apa," ujar Kalla."

Ditambah ini :

Terkait protes dari masyarakat terutama pelajar yang tidak lulus,
justru akan membuat peserta didik menjadi bersemangat untuk

belajar. "Tapi kalau kita melihat seluruh anak Indonesia gembira, corat-coret, masa depan kita akan kelam karena mereka hanya sekadar diluluskan," ungkap Kalla.

berita selengkapnya ada disini : klik sini

Hmm.....mungkin hanya ini yang bisa gw sampein ke Mr. Kalla.
"Pak, nama saya Gagah, saya ingin menyampaikan saran nih, gimana kalu bapak sering2 jalan-jalan tanpa ada gubernur, menteri, atau penjilat gak tahu malu lainnya ke sekolah-sekolah di desa-desa. Jangan kasihtahu mereka bapak mau dateng, karena nanti mereka bakal ngabisin APBD bwat biaya "menjilat lidah" bapak, mbenerin sekolah, dll. Sering-seringlah baca blog, beli kacamata item, naek KOPAJA, dan dengerin lagunya pengamen, biar bapak sadar kalo bapak sudah menyakiti hati rakyat, hati orang-orang yang telah memilih bapak untuk menjadi bapak kami. Kami bangga, bapak tidak ingin kami terlahir bodoh, tapi kami ingin bapak juga berusaha supaya kami jangan terlahir bodoh. Caranya, naikkan anggaran pendidikan di APBN,mbenerin sekolah kami, perhatiin kerjaan orangtua kami, perhatiin gizi kami, jangan cuma melihat kami dengan angka, karena kami manusia. STOP MENYAKITI HATI RAKYAT!"

Kepanjangan gak?
-----------------------------
Sori, quotenya gak ditebelin+italic karena blog editor di blogger.com lagi rusak. HTML juga gak bisa digunakan...duh gw pengen pindah ke wordpress....bayarin hosting dong...

7 comments:

Anonymous said...

gw gak mo komentar..

bisa EMOSI gw..

desan said...

gimana kalo pak kalla disuruh UAN lagi?

Anonymous said...

sama. gw juga gak mo komentar. baca postingan lo aja emosi gw uda naik ke kepala. tar kalo gw tulis komen, kibor kompie gw rusak lagi karna gw ngetik dengan semangat 45 *mo hari kemerdekaan ceritanya..*

p.s. koq ga pernah main lagi ke blog gw??

farahPutri said...

Duh,,berat deh ah kalo ngomongin pemerintahan..Kadang2 emang pak kalla itu kalo ngomong suka bikin sakit hati..inget kan tentnag ucapan dia tentnag perempuan2 puncak yang dia saranin untuk dikawin kontrak ama orang arab supaya anaknya jadi bintang sinetron masa depan???*geleng2 kepala mode on*

ester said...

setuju sama komenti sebelumnya, kok gue jadi emosi yah abis baca postingan ini? auk ah, speechless deh kalo dah soal negara ini, hhhh....

Anonymous said...

wah dah bosen tuh sama tingkah laku pejabat, makanya mendingan ngebrowsing aja deh..

Anonymous said...

What a great site » »