Tuesday, April 11, 2006

Kenangan memang tak semanis kelihatannya.....

Melihat hancurnya tim Suzuki di MotoGP seri Qatar hari ini benar-benar mengukuhkan pendapat gw soal kenangan. Bahwa kenangan memang tak semanis kelihatannya. Suzuki yang merajai MotoGP pada era Kenny Roberts, lalu tahun 1995-1998, sekarang jadi seperti tim murahan dibanding Yamaha dan Honda yang sama-sama pabrikan besar. Sebenarnya kalau mau dilihat lebih jauh, sebelum kepindahan Valentino Rossi ke Yamaha, MotoGP bisa dibilang merupakan balapannya Honda. Tapi setelah Rossi pindah ke Yamaha, mendadak Yamaha menjadi The Rising Star di MotoGP. Kembali ke Suzuki, hari ini kayaknya bener2 "hari kiamat" untuk Suzuki. Mechanical problem yang dialami kedua pembalap Suzuki menyebabkan keduanya tidak bisa menyelesaikan seri ini. John Hopkins kelihatan sangat marah dengan kerusakan pada motornya itu, sampe-sampe dia nendang motornya berkali-kali di pinggir sirkuit. Yah, emang wajar banget sih dia marah, coba bayangin aja, dia lagi di posisi ke 8 dan terus berusaha menyusul waktu motornya mendadak melambat. Gw juga yang nyaksiin ngenes soalnya gw udah berharap bener paling gak Suzuki mencetak poin di seri ini. Tapi ya sudahlah. Toh masih ada Chris Vermuelen. Eh, gak lama sesudah John Hopkins keluar, Chris juga ikut retire karena masalah yang sama, mechanical problem. Timbul pertanyaan dalam benak gw, masa sih pabrikan sebesar Suzuki gak meberikan support kepada timnya sampe-sampe ketahanan mesin Suzuki lebih loyo daripada mesinnya Tim KR???? Padahal dibanding tahun lalu, tahun ini jauh lebih menyenangkan buat Suzuki karena mereka sudah disponsori oleh Rizla. Liat aja warna motornya. Keren gak tuh!!!! Setelah Suzuki out dari seri ini, gw jadi uring2an nontonnya dan yah, sedikit emosi. Apalagi ngeliatin bokap gw yang terus-terusan ngomong, "suzuki payah ya?" ampir 15 kali berturut-turut. Soalnya, bokap gw tuh maniak Honda dan dia juga gak setuju banget waktu gw beli Suzuki Shogun 125R, jadi dia benci ajalah sama Suzuki, mulai dari bensin yang boros, harga jual yang rendah dan sebagainya. Padahal, kalo mau jujur gw tuh emang favorit banget sama Suzuki, jadi ya mau gimana lagi. Biar ntar pas gw jual tuh motor harganya cuma 4JT juga gw tetep beli Suzuki karena......ya pokoknya ada kepuasan pribadi lah kalo naek Suzuki.

AFI 2006, Dawn Of The Dead

Karena bokap yang ngotot nonton MotoGP di TV ruang keluarga, nyokap maksa gw nonton AFI 2006 di kamar. Yah, karena Suzuki udah out, terpaksa deh gw ganti ke AFI. Padahal, gw tuh udah nggak ada seneng2nya lagi nonton AFI, karena nonton AFI itu udah kayak Dawn Of The Dead alias yang udah mati bangkit lagi. AFI2006, punya banyak kelemahan menurut gw, karena sejauh ini belum memberikan hal baru selain cara penyeleksian yang lebih ribet dan bikin pusing otak gw yang udah belibet ini. BTW, tadi ada calon akademia nyanyiin lagunya...duh siapa ya...pokoknya yang pernah duet sama Neri per Caso tuh....yang sekarang vokalisnya digantiin sama bekas penyanyi Mollucas.... yah whateverlah pokoknya lagu itu mengingatkan gw waktu masih tinggal di Jakarta. Padahal, kenangan itu kenangan yang bagus loh, tapi anehnya gw malah sedih kalo inget kenangan itu. Ada perasaan kalo kenangan itu gak akan bisa kembali. Huuh.....kenangan memang tidak semanis kelihatannya.

--------------------------------------------------------------------------------
Artikel ditulis hari sabtu, tapi berhubung gw pergi ke Palembang 2 hari, gw gak sempet nge-post. Maaf yah..(^_^)

No comments: