Saturday, April 1, 2006

Papua....? Papua....? Papua......?

Gw sumpah kaget banget waktu ngedenger Bapak John Howard yang CAKEP itu ngasih suaka ke 42 dari 43 warga Papua yang meminta suaka. Walau gw orangnya gak nasionalis2 amat (kadang malah gw benci sama negara ini), hati gw rasanya kesel setengah mati mendengar fakta itu. HABISlah negara kita. HABISlah Indonesia. Kita semua masih trauma dengan Timor Timur, Sipadan & Ligitan, juga rencana Aceh yang gak jelas bakal jadi negara bagian Indonesia apa gak (cuma beda namanya aja). Sekarang seakan-akan Australia menyiratkan kata-kata, "kami mendukung Papua lepas dari NKRI tapi taku budaya Inggris kami yang sopan santun hilang", persis seperti waktu Australia menusuk kita dari belakang soal Timor-Timur yang sekarang sudah jadi Negara Timor Leste. Gw juga gak begitu ngikutin2 banget, tapi gw baca di kompas dan beberapa berita di internet, selain itu gw juga udah baca pandangan-pandangan pengamat politik, dan gw tambah kaget mendengar dalam pemberian suaka ini ada campur tangan beberapa senator dari Amerika. What in the hell is going on????? Apa sebenarnya Indonesia sekarang lagi digiring ke perpecahan? Karena naga-naganya sih gitu. Apa kita sedang menuju perang salib? (Ups!!! Sori, melebar nih topiknya). Dan memang Indonesia adalah target yang SANGAT empuk untuk dipecahkan menjadi negara-negara kecil yang bego. Indonesia dari segi ekonomi lemah, dari sisi militer apalagi. Walau rakyat kecil terus dibegoin sama acara Target dan Strategi yang bilang militer Indonesia itu dilengkapi pesawat latih canggih dan macem2lah, tetep aja faktanya satu-satunya pesawat canggih kita yang belinya aja musti berntem dulu, Sukhoi, cuma pajangan dan gak dilengkapi persenjataan lengkap. Kita juga masih ingat waktu da F18 Amerika masuk ke teritori Indonesia terus dikejar sama F16 Indonesia, mereka malah memberikan perlawanan dan sempet terjadi "dog fight" di udara. Semua fakta pelecehan plus blok Ambalat itu hanya menjadi bara pemanas emosi saja karena mau bagaimana lagi? Indonesia toh hanya boneka. Rakyat kita memang terlalu menderita untuk berpikir sejauh itu dan gw memaklumi hal itu. Gw juga memaklumi cemasnya beberapa orang tercerdas di negeri ini, termasuk BJ Habibie, dengan kemampuan pertahanan kita bila sewaktu-waktu terjadi agresi militer ke Indonesia, dengan banyak alasan. Masa mau ngelawan pake bambu runcing? Abis dah orang sejawa pake bambu runcing sementara musuh pake rudal jelajah. Weits, sori topikny sekali lagi melebar. Biasa, terlalu emosi. Kembali soal Papua, sepertinya pemerintah harus BERUSAHA KERAS mendekati rakyat Papua secara lebih personal, dengan menjunjung tinggi pandangan mereka, JANGAN mengerdilkan pandangan mereka, karena banyak pihak yang memiliki kepentingan di luar Papua yang bisa memanipulasi mereka saat mereka emosi. Pemerintah juga harus segera mengambil langkah-langkah tepat soal kerusuhan Abepura, adakan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui korban dan pelaku di kedua pihak, jangan yang satu diperlakukan sebagai korban yang satu diperlakukan sebagai pelaku (polisi dan mahasiswa maksudnya). SBY juga harus lebih sering berkunjung ke Papua, kalau perlu bangun tempat tinggal sementara disana, agar masyarakat Papua merasa dihargai karena Presiden berada di daerahnya. INTINYA PEMERINTAH HARUS LEBIH MENGHARGAI RAKYAT PAPUA DARIPADA SEBELUMNYA, KALAU PERLU SETIAP MINGGU UNDANG BEBERAPA KEPALA SUKU DARI PAPUA, SEPERTI KORUPTOR BLBI YANG DAPET KURSI LEMBUT DAN kARPET MERAH ITU. LANGKAH-LANGKAH INI SANGAT PERLU DILAKUKAN KARENA API DI PAPUA SEDANG PANAS DAN AKAN MAKIN MEMANAS, BILA PEMERINTAH TETAP BERLEHA-LEHA DI KURSI GOYANG.