Monday, May 8, 2006

Jusuf Kalla dilaporin ke polisi?

Jusuf Kalla dilaporin ke polisi?Barusan aja cek www.tempointeraktif.com dan menemukan berita kalo Jusuf Kalla diadukan ke polisi. Jusuf Kalla diadukan karena dianggap melanggar KUHP pasal 406 jo 375 mengenai pernyataan yang memicu perusakan. Hah? Kok bisa gini? Siapa yang ngaduin? Ternyata yang ngaduin itu Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam- Majelis Penyelamat Organisasi (PB HMI – MPO). Yang mengadukan sendiri namanya Ilham Munajat, yang menjabart sebagai SekJen PB HMI - MPO. Ilham mengadukan Jusuf Kalla karena Jusuf Kalla dianggap telah memprovokasi buruh untuk melakukan aksi demonstrasi yang berakhir aksi anarkisme di depan gedung DPR. Menurut Ilham, pernyataan Jusuf Kalla pada tanggal 2 Mei 2006 di beberapa media telah menimbulkan kemarahan buruh dan menyebabkan aksi anarkis. Sehingga, buruh yang sebenarnya sudah melakukan aksi damai pada tanggal 1 Mei menjadi lebih beringas dan melakukan aksi anarkis di depan gedung DPR pada tanggal 3 Mei. Membaca berita disini, gw jadi kaget banget dan mulut gw sempet ternganga sebentar. Kenapa? Karena gw sudah lama membayang-bayangkan seseorang yang berani mengadukan pemerintah ke polisi. Seseorang yang berani melawan arus dan membuat pemerintah sadar akan kesalahannya. Tapi, gw gak mau langsung berpihak ke PB HMI dulu, karena gw juga takut kalau aksi revolusioner ini cuma merupakan propaganda politik dengan agenda tersembunyi yang sudah dirancang dengan sempurna.
Oke, mari kita positive thinking. PB HMI mungkin bermaksud baik untuk memulai menyadarkan rakyat bahwa pemerintah bukan tuhan. Pemerintah juga bisa kita tuntut. Tapi, gw juga masih belum percaya sama kalimat ini. Teorinya, pemerintah memang bukan tuhan. Prakteknya, orang-orang yang berkuasa di Indonesia memang masih cenderung menggunakan kekuasaannya untuk melindungi dirinya sendiri. Bagir Manan yang memperpanjang masa pensiunnya sendiri sudah menjadi bukti nyata akan hal itu. Sementara itu banyak kepala daerah yang memperkaya diri sendiri dengan membuat peraturan-peraturan yang menguntungkan mereka dan keluarga mereka. Kesimpulannya, pemerintah tetap bukan tuhan. Ternyata, di negeri yang sudah aneh ini, rakyat masih dimungkinkan menuntut pemerintah apabila dinilai menzholimi rakyat. Walau akhirnya kalah karena toh kita kalah kasta dan uang (yang mana sangat dibutuhkan di Indonesia), setidaknya kita sudah melakukan aksi revolusioner, aksi yang kita kira bisa membuat perubahan berarti dan menambah kesadaran hukum & politik di negeri ini. Keep fighting!!!

4 comments:

Anonymous said...

tenang aja... dalam 2 hari ini juga bakal terjadi berita yang menghebohkan. JK juga akan dituntut oleh Fraksi PKB di DPR lantaran sudah lancang membuka mukernas PKB ilegal di Jawa Timur beberapa waktu lalu ;)

Gagah Putera Arifianto said...

iya nih....semoga aja bisa lebih banaya klagi orang yang berani membela yang benar! (kyk gw maksudnya :p)

Anonymous said...

"Membela yang Benar" apa "Membela yang Bayar"? :D

Gagah Putera Arifianto said...

kalo gw sih pure Membela yang benar dan bayar hahaha