Saturday, June 3, 2006

Ada apa dengan AFI?

Tulisan ini, sebenarnya sudah lama pengin gw tulis. Soalnya, gw ini bisa dibilang fans berat AFI, mulai dari AFI1, AFI2, dan AFI 2005. Minus AFI3 karena menurut gw AFI 3 itu proyek gagal. Sayangnya, sekarang, gw jadi ilfil banget sama AFI. Setiap nyokap nonton AFI, gw pasti bilang, "GANTI! GANTI!. Karena, AFI yang sekarang itu kesannya kedaerahan banget dan kesannya jadi acara super norak. Keanehan berlanjut ketika gw lihat Ari Tulang, koreografer AFI yang biasa, pindah ke Indonesian Idol. Kenapa ya? Mbak Ubiet juga begitu. Tempatnya digantiin sama guru vokal baru yang gw gak begitu kenal. Kepindahan kedua "icon" Akademi Fantasi Indosiar ini bener2 bikin AFI 2006 makin garing aja. Apalagi, Ari Tulang kayaknya memperlihatkan sekali kalo dia itu gak puas dengan manajemen AFI, karena dia pindah ke saingan berat AFI, Indonesian Idol.

Selama bebera minggu, pertanyaan kenapa Ari dan Ubiet pindah masih bertahan di benak gw. Gw bahkan sempet bertanya-tanya, apa tim kreatif AFI ganti? Karena kayaknya acaranya jadi "suram" gitu. Sampe beberapa hari lalu, om gw yang baek, Om Cian (Haloo om!!!) ngasih tahu nyokap kalo ternyata tim Kreatif AFI memang diganti, dan dia sempet ketemu sama Ari Tulang dan Ubiet di Konser Anggun C. Sasmi. Waktu itu, Ari Tulang ngomong sama om gw kalo dia itu bete di AFI.

Kalo menurut gw, kebete'an pengajar-pengajar di AFI memang sudah sangat wajar, mengingat AFI sudah berlangsung dari tahun 2003 sampe sekarang. Lalu, apa follow up-nya? Ternyata tidak ada. Nihil. Akademia-akademia AFI justru digosipkan mengalami hidup yang susah setelah mengikuti AFI. Wajar sih, karena memang pemenang AFI itu kan di-boost SMSnya sama kekuatan ekonomi keluarga.

Oke. Stop gosip-gosipan. Sekarang, gw pengin menganalisa, kenapa ya rating AFI terus menurun? Well, kalo menurut gw, rating AFi terus menurun karena :
1. Ketidak konsistenan manajemen AFI dalam me-maintain akademia sesudah AFI dilangsungkan (Yang ini termasuk promosi off-air, on air, dan media cetak)
2. Perubahan-perubahan yang terus terjadi, yang mungkin menurut tim kreatif AFI bisa mem-boost rating AFI, tapi justru membuat kepusingan di benak penonton. (hal ini terlihat pada perubahan-perubahan radikal di AFI 2005 dan 2006)
3. Diari AFI yang makin membosankan, dan terkesan tidak memiliki konflik.
4. Pada AFI 2 dan 3 terdapat jeda yang sangat pendek, dan ini membuat orang bosan pada AFI. (ini rupanya disadari oleh Indosiar, karena mereka langsung menghentikan sementara AFI sampe AFI 2005)

Dari 3 faktor diatas, menurut gw yang paling berperan itu faktor no. 1 dan no.2, karena faktor no. 1 akan membuat orang mengatakan, "alah, entar juga setelah AFI berakhir dia jadi orang biasa lagi". Sementara faktor no. 2, merupakan faktor yang membuat rata-rata tmen2 gw meninggalkan AFI.

Oke, itu tadi faktor-faktor yang berpengaruh dalam penurunan rating AFI. Tapi...oh ya masih ada yang kurang! Itu, ternyata tempat konser AFI, yang dulunya teater tanah airku, cukup mempengaruhi loh! Itu hasil pertanyaan gw sama tmen2 gw, katanya AFI sekarang lighting effectnya lebih minim dan panggungnya lebih kecil daripada yang dulu. Well.....sayangnya, ternyata ini bukan sepenuhnya kesalahan Indosiar. Karena, dalam penglihatan gw, TTA sudah dicaplok sama KDI dari KDI satu.

Oh ya, buat yang pengen perbandingan antara Indonesian Idol dan AFI, bentar ya gw bikinin! Tungguin aja postingan gw selanjutnya.
------------------------------------------------------------
Perhatian : Kalo mo ngomentarin post tolong disini ya...jgn di shoutbox.... :D thx

4 comments:

Anonymous said...

Topic yang menarik bro, gue cukup puas membacanya :D

Gagah Putera Arifianto said...

gw juga ikut puas kalo lo puas. Kyk restoran padang, "kalau enak kasih tahu teman anda, kalau gak enak, simpen aja dalam hati"hehehehe

desan said...

wah.. analisanya jagoan dia daripada gw. secara tiap minggu gw analisis rating ampe mabok :)

Gagah Putera Arifianto said...

ah...mbak ini tahu aja jagoan...(haha gw jiijik ama diri gw sendiri ^_^)